Cerita Seks Dewasa - Perkenalkan
namaku A, mahasiswa tingkat 3 sebuah perguruan tinggi swasta di DP.
Tinggiku 172 cm berat 67 kg, atletis, wajahku lumayan ganteng, dan
dengan modal ini pula aku banyak menarik perhatian gadis-gadis teman
kuliahku. Aku tidak mempunyai pacar tetap bukan karena aku homo atau
sejenisnya tapi melainkan karena aku tidak terlalu tertarik pada
gadis-gadis seusiaku apalagi yang lebih muda. Aku lebih senang kencan
dengan tante-tante yang lebih tua atau yang usianya sama dengan ibuku.
Keperjakaanku hilang ketika aku berusia 19 tahun, akibat dikencani oleh seorang janda tetanggaku. Sejak saat itu aku hanya tertarik untuk kencan dengan wanita setengah baya, karena permainan mereka yang aduhai dan mampu membuatku terbang melayang layang. Sampai sekarang sudah belasan tante-tante atau janda kesepian yang telah kukencani. Tidak semuanya berdasarkan uang, tapi ada juga yang karena atas dasar suka sama suka, yang jenis ini biasanya karena wajahnya masih cantik dan bodinya yang aduhai membuatku ingin menaikinya, kalau jelek ya.. terpaksa deh aku pasang tarif lumayan tinggi, hitung-hitung uang service
Pengalamanku yang akan kuceritakan ini mungkin sudah pernah dialami oleh beberapa orang yang rajin membaca situs 17Tahun ini, karena berhubungan dengan seseorang yang sangat terkenal khususnya pada tahun 1990-an sebagai seorang artis dan penyanyi. Kejadiannya sekitar tahun 1997 akhir waktu itu aku dan temanku R (laki-laki) sedang ngobrol-ngobrol sehabis pulang sekolah di kawasan Blok M. R bertanya padaku apakah aku mau kencan dengan seorang artis. Aku tentu saja menjawab mau, pikirku kapan lagi bisa kencan dengan tante-tante, artis lagi pasti uangnya ada bodi serta wajahnya pasti tak diragukan lagi.
Cerita Seks Dewasa - Siapa artisnya, jangan-jangan Maissy lagi?” kataku setengah meledek R.
“Bukan goblok, emangnya gue phedophili, itu tuh Tante TP”, jawab R.
Aku terkejut bukan main, jadi gosip itu benar bahwa Tante TP wanita setengah baya yang usianya sudah lebih 50 tahun itu suka main dengan anak muda, untuk memelihara kecantikan wajahnya.
“Yang bener loe, Tante TP yang punya bisnis RR itu kan, yang dulu suka bawain lagu anak-anak tahun 90-an”, tanyaku memastikan.
“Iya bener, nih gue ada nomor HP-nya.. elo telpon aja kalo kagak percaya.” Jawab R meyakinkanku.
“Oke deh gue percaya, kapan kita ke sana?” tanyaku.
“Besok deh kita cabut aja sekolah itung-itung refreshing oke?” jawab R, aku mengiyakan dan berjanji dengan R untuk bertemu di kafe OLA di PI Mall esok harinya.
Keesokan harinya tepat jam 10.00, aku bertemu R di kafe OLA.
Aku bertanya, “Udah ditelpon belum, Tante TP-nya entar dia telat lagi.”
“Tenang aja deh udah beres, dia sebentar lagi datang”, kata R meyakinkanku.
Benar juga seperempat jam kemudian kulihat sesosok wanita setengah baya mengenakan baju putih berkerudung dan mengenakan kacamata hitam lebar, tampaknya ia tidak mau dikenali oleh orang banyak.
Aku bertanya, “Udah ditelpon belum, Tante TP-nya entar dia telat lagi.”
“Tenang aja deh udah beres, dia sebentar lagi datang”, kata R meyakinkanku.
Benar juga seperempat jam kemudian kulihat sesosok wanita setengah baya mengenakan baju putih berkerudung dan mengenakan kacamata hitam lebar, tampaknya ia tidak mau dikenali oleh orang banyak.
Tante TP langsung duduk di tempat
kami, dan membayar bill makanan yang kemudian langsung mengajak kami
pergi. Kami berdua mengikutinya, lalu kami bertiga meluncur ke hotel SHD
di kawasan Sudirman di mana Tante TP sudah menyuruh asistennya untuk
mem-booking kamar hotel tersebut. Dia tidak banyak bicara sepanjang
jalan kecuali menanyakan namaku dan alamat rumahku. Selebihnya justru
aku yang bengong karena sebentar lagi aku akan berkencan dengan seorang
artis yang waktu aku kecil dulu aku sering melihat wajahnya di TV
membawakan lagu anak-anak kesukaanku.
Akhirnya
kami sampai juga, Tante TP menyuruhku dan R untuk naik ke kamar lebih
dulu baru kemudian ia menyusul, supaya orang tidak curiga katanya. Aku
dan R sampai di kamar langsung saja bersorak kegirangan, “Gila gue
ngentot ama TP, pasti anak-anak kagak bakalan ada yang percaya nih..
beneran itu TP yang sering di TV.”
Tak lama
kemudian Tante TP menyusul masuk ke kamar, begitu sampai ia langsung
membuka kerudung dan kacamatanya, kemudian ia menyuruhku dan R mandi
untuk membersihkan badan. Setelah mandi, aku dan R keluar kamar mandi
dengan hanya mengenakan handuk, agak malu juga sih dari balik handuk itu
menyembul batang kemaluanku yang ternyata sudah lebih tidak sabar dari
tuannya untuk segera merasakan liang sorga Tante TP. Tante TP hanya
tersenyum saja, kemudian ia menyuruh kami berdua untuk ikut berbaring di
sisinya, Aku di sebelah kanan, R di sebelah kiri. Ia merangkul kami
berdua seperti anaknya, kemudian ia mencium bibirku dengan lembut, aku
pun membalasnya, R sepertinya iri dan dengan tidak sabar ia meremas
payudara Tante TP.
Cerita Seks Dewasa - Aduh sabar
dikit dong Nak.. nanti juga Tante kasih”, kata Tante TP sambil tersenyum
pada R dan kemudian ganti mencium bibir R. Melihat hal itu aku jadi
bernafsu juga ingin meremas-remas payudara Tante TP. Perlahan-lahan
kubuka kancing bajunya satu persatu dan nampaklah payudaranya yang
montok dan masih terlihat kencang dibungkus bra warna pink yang sangat
menantang. Aku remas pelan sambil jari-jariku berusaha mencari puting
susunya, Tante TP mengerang pelan pertanda ia merasakan kenikmatan saat
aku menyentuh puting susunya dari balik BH-nya.
“Ahh.. enak.. sebentar ya, Tante buka semua aja deh sekalian biar kalian puas.” Tangan Tante TP meraih ke punggungnya melepaskan hook BH-nya dan sekaligus membuka kemejanya sehingga sekarang ia hanya mengenakan rok panjang berwarna hitam. Payudaranya montok dan menantang ukurannya sekitar 36C, putih dan mancung dengan puting yang berwarna agak kecoklatan. Aku dan R jadi sangat bernafsu, segera saja kami berdua meremas payudara Tante TP satu orang satu. Tante TP mengerang dengan penuh nafsu. “Ayo dong anak-anak hisap pentil Tante”, katanya memohon. Tidak perlu disuruh dua kali, aku dan R segera mengisap puting susu Tante TP, menjilat, menghisap, sambil sesekali kugigit pelan. “Ahh.. enak.. ohh.. agak keras gigitnya dong.. achh..!” erangan Tante TP justru semakin membuatku dan R bernafsu mengisap dan mengigit puting Tante TP.
Tante TP
tidak diam saja, ia juga bereaksi dengan menyingkapkan handuk yang
dipakai olehku dan R, kemudian tangannya menggengam batang kemaluan kami
berdua. Tante TP agak terkejut dengan ukuran batang kemaluanku yang 21
cm dengan diameter 3,5 cm, batang kemaluan R sedikit lebih pendek yaitu
19 cm dengan diameter yang sama. Batang kemaluan kami diremas dan
dikocok pelan, kemudian agak kencang, membuat kami menggelinjang dan
semakin bernafsu untuk menikmati payudara Tante TP. “Aduh Tante jangan
keras-keras nanti keluar loh..!” kata R setengah bercanda. “Jangan
keluar dulu dong anak manis.. Tante belum apa-apa nih, lagipula jangan
keluarin di sini, nanti aja di mulut Tante biar Tante minum semua sperma
kalian berdua.” Aku berpikir, jadi gosip itu benar bahwa Tante TP gemar
mengkonsumsi sperma anak-anak muda untuk menjaga keindahan kulit dan
tubuhnya. Pantas saja, walaupun usianya sudah lebih 50 tahun, tubuhnya
masih terlihat seperti umur 25-an.
Kemudian
kami berganti posisi, Tante TP bergerak ke arahku kemudian membuang
handukku ke lantai. Kemudian Tante TP menggenggam batang kemaluanku dan
menjilati ujungnya yang terlihat ada setetes precum akibat aku sudah
terangsang hebat. Ia kemudian memasukkan batang kemaluanku ke dalam
mulutnya mulai dari kepalanya sampai ke ujung pangkalnya sambil
meremas-remas biji pelirku. Dia sangat ahli sekali dalam urusan ini,
nikmatnya sampai ke ubun-ubun, dijilat, dikulum, bibirnya mengitari
sepanjang topi bajanya, sambil ujung lidahnya menusuk-nusuk ke lubang
kecil di ujung batang kemaluanku berharap masih ada precum yang tersisa.
Ahh.. Tante
enak banget Tante.. ohh..!” desahku menahan nikmat yang tiada tara.
Untung aku punya pengalaman dengan tante-tante, kalau tidak.. pasti
sejak tadi aku sudah muncrat, saking jagonya hisapan Tante TP. Sementara
Tante TP asyik menikmati batang kemaluanku, R tidak tinggal diam, dia
menyibakkan rok Tante TP sampai terlihat celana dalamnya dan pelan-pelah
R menurunkan celana dalam hitam milik Tante TP dan terlihatlah liang
kewanitaan Tante TP yang ditumbuhi oleh bulu-bulu yang lebat, pahanya
terlihat mulus bagai pualam, bukti wanita ini tahu bagaimana merawat
diri dengan baik.
Tante TP kemudian membuka roknya dan melemparnya ke lantai. Kini ia sudah telanjang bulat, Aku dan R sungguh sangat mengagumi kemulusan dan kemolekan tubuh Tante TP, benar-benar luar biasa untuk wanita seusianya. Tante TP kembali mengulum batang kemaluanku dan R mengambil posisi di bawah Tante TP, dan bersiap menikmati liang kewanitaan Tante TP. Ia mengelus paha Tante TP, kemudian menjilatinya mulai dari lutut terus naik ke atas ke lubang surga Tante TP. R menyibakkan bulu-bulu yang menutupinya kemudian ia menjulurkan lidahnya mencari-cari klitoris Tante TP, menjilatnya sambil dijepit dengan kedua bibirnya.
“Achhhh..
oouuhhh.. anak nakall.. awww..!” Tante TP mengerang-ngerang seperti
orang gila ketika klitorisnya diperlakukan seperti itu. Cairan
kewanitaannya tampak meleleh membasahi bibir R yang sepertinya justru
menyukai rasanya. “Ohh.. aku nggak tahan deh anak-anak, ayo kita mulai
aja deh”, kata Tante TP sambil membalikkan badannya dan beralih
menghampiri batang kemaluan R. “Kamu masukin batang kemaluan kamu
sekarang ya A, aku hisap batang kemaluan teman kamu”, katanya memberi
komando, aku hanya mengangguk setuju.
Tante TP mengambil posisi doggy style, ia menungging dan mengarahkan liang kewanitaannya padaku. Aku menyaksikan liang kewanitaannya yang berwarna merah muda itu terbuka di hadapanku dan tampak cairan kenikmatannya meleleh keluar. Aku segera mengambil posisi, kupegang batang kemaluanku dan mulai mengarahkannya ke liang kewanitaan Tante TP, pelan-pelan kumasukkan sambil tanganku berpegang pada kedua bongkahan pantat Tante TP. Liang kewanitaannya sempit dan agak susah untuk batang kemaluanku yang besar untuk masuk padahal cairan kenikmatannya sudah mengalir deras.
Pelan-pelan
kumasukkan dan ketika kepalanya berhasil masuk kuhentakkan pantatku,
akhirnya batang kemaluanku berhasil masuk semuanya, Tante TP agak
terdorong ke depan dan berteriak ketika batang kemaluanku masuk ke liang
kewanitaannya. “Ahh.. enak A, terus kocok kontol kamu di liang memek
Tante.. ahh!” teriaknya. Aku segera memainkan gerakan maju mundur
mengeluarmasukkan batang kemaluanku di liang kewanitaannya yang sempit
dan dinding kemaluannya seperti memijit-mijit batang kemaluanku, hisapan
lembah sorganya seperti memaksa spermaku untuk keluar. Sementara Tante
TP mengulum batang kemaluan R, aku asyik memainkan batang kemaluanku
keluar masuk liang kewanitaan Tante TP.
Kira-kira
setengah jam kemudian aku merasakan spermaku seperti hendak berontak
keluar, kupercepat gerakanku, “Ohh.. Tante.. saya mau keluarr.. nihh..”
kataku pelan. Kurasakan badanku mulai tegang dan batang kemaluanku
seperti berdenyut dengan keras. Mendadak Tante TP mencabut batang
kemaluanku dari liang kewanitaannya dan dengan gerakan cepat ia
memasukkan batang kemaluanku ke dalam mulutnya. Bersamaan dengan itu aku
mencapai klimaks, “Aaahh.. aku mau keluar Tante.. ahh!” tulang-tulangku
serasa rontok semua, badanku serasa melayang saat spermaku muncrat di
dalam mulut Tante TP. Batang kemaluanku berdenyut keras sambil
memuntahkan sperma dalam jumlah yang cukup banyak. Terlihat Tante TP
sibuk menelan seluruh spermaku, dia tidak ingin ada yang tersisa. Batang
kemaluanku diurut-urut dengan kasar berharap semua spermaku terkuras
habis dan pindah ke mulutnya.
Aku langsung
terkapar tidak berdaya, tenagaku habis. Seiring dengan dilepasnya mulut
tante TP dari batang kemaluanku, ia berbaring telentang sambil membuka
kakinya lebar-lebar. “Sekarang giliran kamu nyumbang sperma buat Tante”,
katanya sambil tersenyum pada R. R begitu bernafsu langsung menusukkan
batang kemaluannya ke liang kewanitaan Tante TP, keluar masuk dengan
lancar karena tadi aku sudah membuka jalannya, ia mengangkat paha Tante
TP dan menaruhnya di bahunya agar batang kemaluannya bisa masuk lebih
dalam lagi. “Ohh.. Tante.. Aku juga mau keluar sebentar lagi..” katanya
lirih. “Iya Nak.. ayo terusin aja..”
Tiba-tiba
Tante TP menyuruh R berhenti. “Tunggu dulu ya.. kamu mau ngerasain
sesuatu yang baru nggak.” R kontan menjawab mau, Tante TP menyuruh R
bergerak agak ke atas kemudian menaruh batang kemaluannya di
tengah-tengah payudaranya. Tante TP kemudian menghimpit batang kemaluan R
dengan kedua payudaranya, dan menyuruh R kembali melakukan gerakan
mengocok-ngocok. Kurang ajar si R dapat atraksi lain tapi aku tidak.
Gaya ini ternyata cukup ampuh terbukti baru 5 menit, R sudah mengerang
lagi, “Aduh.. Tante nggak tahan nih.. mau keluar..” Tante TP tersenyum,
“Ayo keluarin aja..”
Beberapa detik kemudian, R meregang hebat dan langsung Tante TP menggenggam batang kemaluannya dan memasukkannya ke dalam mulutnya. “Ahh.. Tante.. enakk.. ahh..” kulihat R meregang nikmat saat spermanya dihisap habis oleh Tante TP.
Beberapa detik kemudian, R meregang hebat dan langsung Tante TP menggenggam batang kemaluannya dan memasukkannya ke dalam mulutnya. “Ahh.. Tante.. enakk.. ahh..” kulihat R meregang nikmat saat spermanya dihisap habis oleh Tante TP.
Dan sama seperti aku ia pun terkulai lemas sesaat
kemudian. Tante TP tersenyum penuh kemenangan. “Ternyata kalian anak
muda berdua tidak bisa mengalahkan seorang nenek seperti saya”. Aku
menjawab, “Terang aja nenek-neneknya penghisap tenaga anak muda.” Kami
pun tertawa bersama dan beristirahat sejenak. Lalu kami menikmati
hidangan makanan dan minuman yang dipesan Tante TP, dalam keadaan masih
telanjang bulat.
Terus terang
aku masih pengen nih, tapi nanti malam ada show di TMII, biasa..
acaranya Mbak TT, Tante belum orgasme nih, kalian bantu Tante masturbasi
ya”, katanya. Kami setuju saja, lalu kami membantu Tante TP dengan
menjilati payudaranya satu orang satu sementara ia mengocok liang
kewanitaannya dengan jari-jarinya. Setelah ia klimaks, kami pun mandi
bersama lalu memakai pakaian kembali, lalu bergegas meninggalkan hotel,
tapi tidak ada satu pun diantara aku dan R yang mau french kiss dengan
Tante TP sebelum pulang, kebayang dong berarti aku ikut merasakan sperma
si R dan si R juga merasakan spermaku, nggak janji la yaw.. Sebelum
pulang Tante TP menyerahkan amplop yang isinya uang dua juta rupiah, aku
dan R langsung berfoya-foya di plaza SNY makan dan belanja sepuasnya
sambil membayangkan akan dipanggil lagi.
Buat cewek yg lagi k sepian butuh tman cs/ ps invit pin aku D5AC7071 atau call 081284008161 / 0895331782002.... yg serius saja
ReplyDeleteNovel dewasa paling romantis
ReplyDeleteCerita dewasa 21 paling hot
jagosex dewasa paling romantis
kisah Cerita dewasa paling panas
cerpen porno dewasa paling romantis
bluwap hot
"Selamat siang Bos 😃
ReplyDeleteMohon maaf mengganggu bos ,
apa kabar nih bos kami dari Agen365
buruan gabung bersama kami,aman dan terpercaya
ayuk... daftar, main dan menangkan
Silahkan di add contact kami ya bos :)
Line : agen365
WA : +85587781483
Wechat : agen365
terimakasih bos ditunggu loh bos kedatangannya di web kami kembali bos :)"